Konten Berita

...

Manis Boleh, Berlebihan Jangan : Saatnya Bijak Konsumsi Gula

Hidup terasa lebih berwarna dengan sentuhan rasa manis. Siapa yang bisa menolak brownie hangat yang lumer di mulut, atau segelas es teh manis yang menyegarkan di tengah hari yang terik? Gula memang punya pesonanya sendiri—memberi suntikan energi cepat, memicu hormon bahagia, dan seringkali jadi pelipur lara yang instan.

Namun, di balik manisnya rasa, tersembunyi cerita yang tak selalu seindah rasanya. Konsumsi gula berlebih bisa membawa dampak jangka panjang: berat badan naik, risiko diabetes meningkat, hingga masalah gigi yang tak bisa diabaikan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas konsumsi gula tambahan harian maksimal 25 gram atau sekitar 6 sendok teh untuk orang dewasa yang sehat. Sayangnya, tanpa sadar, banyak dari kita mengonsumsi lebih dari itu hanya dari minuman manis saja.

Tapi bukan berarti kita harus mengucapkan selamat tinggal pada semua yang manis. Kuncinya ada pada satu kata : keseimbangan.

Daripada membiasakan diri dengan soda harian, kenapa tidak mencoba infused water dengan potongan buah segar? Atau saat mengidam camilan manis, buatlah versi rumahan kue favorit dengan takaran gula yang dikurangi, atau diganti madu. Pilihan-pilihan kecil ini bisa membuat perbedaan besar.

Menikmati manisnya hidup bukan tentang melarang diri, tapi tentang menyadari apa yang benar-benar tubuh kita butuhkan. Karena ketika kesehatan mulai tergadai, tak ada jumlah gula pun yang bisa membelinya kembali.

Mulai hari ini, mari lebih bijak. Tetap boleh mencicipi manisnya hidup—asal tak lupa kapan harus berhenti.

Kontak Kami