Website Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau - Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

  • Dalam Lima Tahun Terakhir, Terjadi Penurunan Tren Angka Kesakitan Malaria di Kepri

    Pembagian Kelambu

    Pembagian Kelambu Berinsektisida Kepada Masyarakat di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau

    Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja.

    READ MORE
  • Faktor Lingkungan Dan Kaitannya Dengan TBC

    Penemuan kasus TB

    Intensifikasi Penemuan Kasus TB di Rutan Kota Batam

    Tuberkulosis atau yang lebih dikenal dengan TBC atau TB merupakan penyakit menular yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis, yang sering menyerang organ paru. Usia produktif, yakni 15-55 tahun menjadi kelompok usia yang paling tinggi terkena TBC. Saat ini Indonesia menduduki usia ke-2 di dunia dalam jumlah kasus TBC. WHO memperkirakan tahun 2017 ada sebanyak 1.020.000 kasus TBC di Indonesia.

    READ MORE
  • Hari TB sedunia sebagai momentum meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TB

    WhatsApp Image 2019 03 07 at 22.21.36

    Intensifikasi Penemuan Kasus TB di Lapas Kelas IIA kota Batam

    Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) yang diperingati pada 24 Maret setiap tahun, dirancang untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa TBC sampai saat ini masih menjadi epidemi di dunia. Peringatan HTBS tahun 2019 ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan pemangku kebijakan dalam mendukung program pengendalian TBC serta menempatkan TBC sebagai isu utama di semua sektor. Selain itu, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan juga sebagai upaya penyebarluasan informasi TBC kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terkait dengan pencegahan penularan TBC yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

    READ MORE
  • Kenali Lebih Dekat Ciri-Ciri dan Gejala Penyakit Kusta

    Kusta

    Deteksi Dini Penyakit Kusta Pada Anak Sekolah

     Kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Leprae. Kusta menyerang berbagai bagian tubuh diantaranya saraf dan kulit. Penyakit ini adalah tipe penyakit Granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernafasan atas dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.

    Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah seperti pada penyakit Tzaraath yang digambarkan dan sering disamakan dengan kusta.

    Pengobatan kepada penderita kusta adalah salah satu cara pemutusan mata rantai penularan. Kuman kusta diluar tubuh manusia dapat hidup 24-48 jam dan ada yang berpendapat hingga 7-9 hari, tergantung dari suhu dan cuaca diluar tubuh manusia tersebut.

    Makin panas cuaca makin cepatlah kuman kusta mati. Jadi dalam hal ini pentingnya sinar matahari masuk ke dalam rumah dan hindarkan terjadinya tempat­tempat yang lembab. Ada beberapa obat yang dapat menyembuhkan penyakit kusta. Tetapi kita tidak dapat menyembuhkan kasus-kasus kusta kecuali masyarakat mengetahui ada obat penyembuh  kusta dan mereka datang ke Puskesmas untuk diobati. Hingga saat ini tidak ada vaksinasi untuk penyakit kusta.

    Tanda-tanda seseorang menderita penyakit kusta antara lain, kulit mengalami bercak putih seperti panu pada awalnya hanya sedikit tetapi  lama kelamaan semakin lebar dan banyak, adanya bintil-bintil kemerahan yang tersebar pada kulit, ada bagian tubuh tidak berkeringat, rasa kesemutan pada anggota badan atau bagian raut muka, muka berbenjolbenjol dan tegang yang disebut fades leomina (muka singa), dan mati rasa karena kerusakan syaraf tepi.

    Gejalanya memang tidak selalu tampak. Justru sebaiknya waspada jika ada anggota keluarga yang menderita Iuka tak kunjung sembuh dalam jangka waktu lama. Juga bila Iuka ditekan dengan jari tidak terasa sakit. 

    Kusta terkenal sebagai penyakit yang paling ditakuti karena deformitas atau cacat tubuh. Namun pada tahap awal kusta, gejala yang timbul dapat hanya berupa kelainan warna kulit. Kelainan kulit yang dijumpai dapat berupa perubahan warna seperti hipopigmentasi (warna kulit menjadi lebih terang), hiperpigmentasi (warna kulit menjadi lebih gelap), dan eritematosa (kemerahan pada kulit).

    Pengobatan kepada penderita kusta adalah salah satu cara pemutusan mata rantai penularan. Kuman kusta diluar tubuh manusia dapat hidup 24-48 jam dan ada yang berpendapat hingga 7-9 hari, tergantung dari suhu dan cuaca diluar tubuh manusia tersebut.

    Makin panas cuaca makin cepatlah kuman kusta mati. Jadi dalam hal ini pentingnya sinar matahari masuk ke dalam rumah dan hindarkan terjadinya tempat­tempat yang lembab. Ada beberapa obat yang dapat menyembuhkan penyakit kusta. Tetapi kita tidak dapat menyembuhkan kasus-kasus kusta kecuali masyarakat mengetahui ada obat penyembuh  kusta dan mereka datang ke Puskesmas untuk diobati. Hingga saat ini tidak ada vaksinasi untuk penyakit kusta.

     

    NV/PE

    READ MORE
  • Yuk, Kenali gejala dan cara pencegahan Monkepox.

    penyebaran virus monkeypox memang rendah tapi tetap harus diwaspadaiIlustrasi : Cacar monyet (Monkeypox)

    Beberapa waktu lalu, Pemerintah Singapura baru saja mengonfirmasi temuan kasus pertama infeksi cacar monyet ( monkeypox). Penyakit ini terbawa oleh warga negara Nigeria berusia 38 tahun yang datang pada 28 April lalu dan tebukti positif mengidap cacar monkeypox (cacar monyet).

    READ MORE

Link Terkait

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech