Cegah Kematian Akibat Kanker Serviks dan Payudara Dengan Metode IVA & Sadanis

Cetak

WhatsApp Image 2022 08 15 at 18.40.27

Gambar : Pemeriksaan Kanker Payudara Dan Kanker Serviks Metode Iva Sadanis Dalam Rangka Hut Ri Ke-77 Tahun 2022 di Kemenag Provinsi Kepulauan Riau

Berdasarkan Data WHO Penyakit Kanker Merupakan Penyebab Kematian Terbanyak Di Dunia, Dimana Kanker Sebagai Penyebab Kematian Nomor 2 Di Dunia Sebesar 13% Setelah Penyakit Krdiovaskular. Setiap Tahun, 12 Juta Orang Di Dunia Menderita Kanker Dan 7,6 Juta Juta Diantaranya Meninggal Dunia. Diperkirakan Pada Tahun 2030 Kejadian Dapat Mencapai Hingga 26 Juta Orang Dan 17 Tersebut Juta Diantaranya Meninggal Karena Kanker Terlebih Untuk Negara Miskin Dan Berkembang Kejadiannya Akan Lebih Cepat.

 

Kanker Tertinggi di Indonesia Pada Perempuan adalah Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara. Berdasarkan Estimasi Globocan, International Agency For Research Of Cancer (Iarc) Tahun 2012 Insidens Kanker Di Indonesia 134 Per 100.000 Penduduk Dengan Insidens Tertinggi Pada Perempuan Adalah Kanker Payudara Sebesar 40 Per 100.000 Penduduk Diikuti Dengan Kanker Leher Rahim 17 Per 100.000 Penduduk.

Sementara itu, dari Laporan Deteksi Dini Kanker Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2022 Ditemukan  13 Orang Per Seribu Wanita Dengan Lesi Pra Kanker. Seperti yang kita ketahui, Pembiayaan Kanker Cukup Tinggi. Pembiayaan Kanker Menempati Urutan Kedua Setelah Hemodialisa. Biaya Penatalaksanaan Kanker Relatif Mahal Mulai Dari Diagnosis Hingga Pengobatan. Untuk Pengobatan Pasien Harus Menyediakan Dana Yang Cukup Besar Untuk Kemoterapi, Radioterapi Dan Dan Lainnya.

Meskipun Kanker Merupakan Penyakit Yang Tidak Diketahui Penyebabnya Secara Pasti Namun Dipengaruhi Oleh Banyak Faktor Seperti Paparan Asap Rokok, Mengkonsumsi Alkohol, Obesitas, Dan Diet Tidak Sehat Serta Infeksi Yang Berhubungan Dengan Kanker. Para Ahli Memperkirakan Bahwa 40% Kanker Dapat Dicegah Dengan Mengurangi Faktor Risiko Terjadinya Kanker Tersebut.

Upaya Pencegahan Kanker Yang Utama Adalah Mencegah Dan Menghindarkan Masyarakat Terpapar Dari Faktor Risiko Kanker, Diikuti Dengan Penyelenggaraan Pelayanan Deteksi Dini Atau Penapisan. Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Kanker Leher Rahim Dapat Dilakukan Dengan Mudah Dan Murah Yaitu  Pemeriksaan Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Dan Sadanis (Pemeriksaan Payudara Oleh Petugas Kesehatan) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Pemeriksaan Iva Untuk Deteksi Dini Kanker Leher Rahim.

Hampir Seluruh Kanker Leher Rahim Disebabkan Oleh Infeksi Human Papiloma Virus (Hpv). Dan Hampir 100% Infeksi Hpv Ditularkan Melalui Hubungan Seksual.  Satu Dari 10 Orang Perempuan Yang Terinfeksi Hpv Akan Mengalami Lesi Prakanker Pada Jaringan Epitel Leher Rahim, Jika Lesi Tidak Diketahui Atau Tidak Diobati Dalam Waktu 3 – 17 Tahun Akan Berkembang Menjadi Kanker Leher Rahim.

Salah Satu Metode Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Adalah Pemeriksaan Metode Iva (Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat). Pemeriksaan Iva Dapat Dilakukan Difasilitas Kesehatan Dasar Seperti Puskesmas, Pustu Dan Polindes, Lebih Mudah Dan Murah Dan Hasilnya Dapat Diketahui Pada Saat Pemeriksaan. Pemeriksaan Iva Hampir Sama Efektifnya Dengan Pemeriksaan Pap Smear Dalam Mendeteksi Lesi Pra Kanker. Dengan Demikian Dalam Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Kanker Khususnya Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara Perlu Peran Lintas Program Dan Lintas Sektor sehingga Cakupan Skrining Kanker Meningkat Dan Banyak Wanita Yang Terselamatkan Dari Kanker Serviks Dan Kanker Payudara. (AD)

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech