Orientasi Pembinaan Posyandu Dalam Percepatan Penurunan Stunting

Cetak

Posyandu STunting

Gambar : Kegiatan Orientasi Pembinaan Posyandu Dalam Percepatan Penurunan Stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting terjadi sejak dalam kandungan, dan mulai nampak di usia 2 tahun. Anak yang menderita stunting akan menjadi lebih pendek dari anak lain seusianya. Saat ditemukan setelah anak berusia 2 tahun, semua sudah terlambat. Sulit untuk mengejar kekurangan nutrisi diusia setelah 2 tahun. Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak sehingga sulit berprestasi. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan, stunting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada berkurangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya. Stunting dapat terjadi akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Pemenuhan gizi dan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian. Stunting tidak hanya berpengaruh pada ukuran tinggi badan anak, namun juga pada tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Mereka cenderung akan menderita penyakit tidak menular seperti darah tinggi, kencing manis, jantung, dan sebagainya

 

Orientasi Pembinaan Posyandu Dalam Percepatan Penurunan Stunting

Saat ini,1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting atau kerdil. Sementara, 4 dari 10 anak tidak datang ke Posyandu untuk memantau tumbuh kembangnya. Bila dihitung secara keseluruhan, terdapat sekitar 8 juta anak Indonesia yang mengalami pertumbuhan tidak maksimal. Di Provinsi Kepulauan Riau sendiri, Capaian balita stunting selama 5 tahun terakhir, telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 22,9 persen pada tahun 2016 menjadi 16,8 persen pada tahun 2019. Penurunan ini patut kita syukuri, namun tugas kita belum usai. Presiden Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada akhir tahun 2024 nanti. Kita optimis ini akan terwujud mengingat Provinsi Kepulauan Riau ini adalah daerah dengan kekayaan laut yang melimpah dan menjadi sumber protein.

Terdapat 3 komponen prilaku dalam pencegahan stunting, yaitu Pola Asuh anak; Pola Makan; dan Pola hidup bersih dan sehat. Untuk itu, Pemenuhan gizi dan kesehatan pada ibu hamil serta ibu menyusui perlu mendapat perhatian. Edukasi tentang Gizi dan nutrisi seimbang perlu digalakkan melalui “Isi Piringku”. Kita juga perlu memastikan ketersediaan dan akses Air minum dan jamban sehat di tengah masyarakat.

sebagai seorang Tenaga Kesehatan, kita berkewajiban untuk mendeteksi stunting sedini mungkin  serta bersama dengan kader, memantau Pertumbuhan Balita diantaranya melalui penimbangan dan pengukuran serta pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS); Pemberian Kapsul Vitamin A; Praktek Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), pendidikan gizi Ibu Balita; Minum Tablet Tambah Darah bersama untuk mengatasi Anemia pada Remaja Putri; serta penyuluhan pada Kelas Ibu Hamil.

Dan Sebagai seorang kader dan relawan, kita berkewajiban untuk mendeteksi stunting sedini mungkin, memantau Pertumbuhan Balita diantaranya melalui penimbangan dan pengukuran serta pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS); Pemberian Kapsul Vitamin A; Praktek Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), pendidikan gizi Ibu Balita; Minum Tablet Tambah Darah bersama untuk mengatasi Anemia pada Remaja Putri; serta penyuluhan pada Kelas Ibu Hamil. Semua upaya yang kita lakukan merupakan investasi yang sangat menjanjikan. Bila kita mampu mencegah stunting sedini mungkin, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita kedepannya sehingga mampu memutus lingkaran kemiskinan di negri kita.

Untuk itu dihadapkan kepada tenaga kesehatan, para kade danrelawan sekalian, untuk turut berperan aktif dalam mengedukasi, memotivasi serta mendampingi masyarakat khususnya remaja putri, ibu hamil dan ibu menyusui di sekitar kita agar dapat merubah prilaku menuju Perilaku Hidup Sehat agar generasi kita nantinya menjadi generasi emas dan terhindar dari Stunting melalui Kegiatan Advokasi Pemberdayaan Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi dalam rangka Penurunan Stunting Tahun 2021 ini dapat memperkuat upaya percepatan penurunan stunting. (MH)

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech