Mengapa Imunisasi itu Penting?

Cetak

 Imunisasi

Gambar : Ilustrasi Imunisasi (angellodeco/Shutterstock)

Imunisasi merupakan proses membuat seseorang resisten terhadap penyakit menular spesifik. Sedangkan vaksinasi adalah istilah untuk proses pemberian vaksin, baik dengan cara disuntikkan maupun diteteskan ke dalam mulut untuk meningkatkan produksi antibodi sehingga tubuh dapat menangkal penyakit tertentu. Maka, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa vaksinasi adalah tindakan mendapatkan vaksin, sedangkan imunisasi adalah hasil dari vaksinasi, yakni terbentuknya kekebalan tubuh. Imunisasi terbagi menjadi dua, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Imunisasi aktif dilakukan dengan memberikan antigen dalam vaksin agar menimbulkan respon imun mirip seperti infeksi alamiah. Sedangkan imunisasi pasif berarti tubuh diberikan antibodi spesifik dan bukan dipancing untuk menghasilkan ketahanan tubuh. Lalu, bagaimana cara kerja vaksin?

Cara Kerja Vaksin Dalam Tubuh Pada dasarnya, semua bentuk vaksin bekerja dengan cara sama. Ketika seseorang disuntikan vaksin, kandungan pada vaksin dalam tubuh menghasilkan respon atau reaksi imunitas tubuh untuk mempersiapkan tubuh melawan serangan infeksi. Sehingga, ketika orang terinfeksi penyakit yang sama dengan kuman di dalam vaksin, tubuh akan menghasilkan kekebalan untuk mencegah perkembangan penyakit tersebut. Selain cara pemberian vaksin, metode pemberian vaksin dalam imunisasi juga dapat berbeda-beda. Beberapa vaksin hanya diberikan sekali untuk seumur hidup, namun ada juga yang perlu diberikan berkala agar kekebalan tubuh terbentuk sempurna. Selain itu, umumnya, respon dan kerja imun membutuhkan waktu minimal 2 minggu. Ini berarti, perlindungan dari infeksi memang tidak langsung terjadi sesaat setelah vaksinasi dilakukan. Jangka Waktu Bertahan Vaksin Dalam Tubuh Perlu diketahui bahwa efek perlindungan imunisasi dalam tubuh tidak semuanya seumur hidup. Beberapa jenis vaksin, seperti vaksin tetanus, hanya dapat bertahan selama 30 tahun, setelah pemberian beberapa kali vaksin. Beberapa imunisasi lain seperti vaksin pertusis (batuk rejan), hanya memberikan perlindungan bagi tubuh sekitar 5 tahun setelah masa pemberian penuh. Sama halnya dengan imunisasi Influenza yang perlu diberikan setiap tahun karena seringnya perubahan jenis virus influenza di masyarakat.

Apakah dengan Vaksinasi, Kita Terlindungi dari Segala Penyakit? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian vaksin dapat merangsang kekebalan spesifik di dalam tubuh, sehingga mampu melawan serangan berbagai penyakit berbahaya, mencegah sakit berat, mencegah cacat, hingga mencegah kematian. Manfaat inilah yang mendorong semua negara melakukan vaksinasi rutin kepada masyarakat. Namun, tidak semua anak yang menerima semua dosis vaksin sesuai jadwal dapat terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin campak, gondok, rubella, tetanus, polio, hepatitis B, Haemophilus influenzae tipe b (Hib) misalnya, melindungi sekitar 95% anak-anak yang memenuhi imunisasi sesuai jadwal.  Tiga dosis optimal vaksin batuk rejan yang direkomendasi IDAI dapat melindungi sekitar 85% anak-anak yang telah divaksinasi, dan akan mengurangi keparahan penyakit pada 15% sisanya, jika mereka terkena batuk rejan. Namun, dosis penguat tetap diperlukan karena kekebalan tubuh dapat menurun seiring waktu. Setelah memahami perbedaan vaksinasi dan imunisasi, cara kerja serta jangka waktu bertahannya vaksin dalam tubuh, usahakan untuk selalu memenuhi jadwal vaksinasi. Mengapa kita harus Imunisasi? Dengan imunisasi, kita sedang melindungi diri dari keteterpaparan dari berbagai penyakit menular. Vaksin yang diberikan saat imunisasi dapat memberikan kekebalan bagi tubuh sehingga melindungi diri sendiri dan juga orang lain. Kita yang sehat tidak akan menularkan penyakit pada orang-orang di sekitar kita.

Bagaimana cara imunisasi membentuk kekebalan kelompok? Kekebalan kelompok bisa tercapai ketika mayoritas populasi di suatu wilayah sudah diimunisasi. Melalui vaksinasi, maka semakin banyak orang yang terlindungi termasuk kelompok rentan. Jangan takut imunisasi, karena program imunisasi di Indonesia sudah terbukti ampuh melawan penyakit menular. Apa saja kandungan yang terdapat dalam vaksin? Vaksin beberapa kandungan dengan berbagai fungsi yang telah lolos uji klinis. Ada 4 kandungan antigen pada vaksin diantaranya antigen, adjuvant, pengawet serta stabilisator. Proses pengembangan vaksin dikawal ketat dari awal sampai dengan produksi, izin edar, distribusi, dan pelaksanaan vaksinasi, karenanya vaksin sudah pasti dijamin keamanan dan efektivitasnya.

 

-AD

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech