Orientasi Laboratorium TBC Untuk Analis Laboratorium

Cetak

TB

Gambar : Orientasi Laboratorium TBC Untuk Analis Laboratorium

Target eliminasi TB di Indonesia dipercepat yang sebelumnya ditargetkan tercapai tahun 2035 menjadi tahun 2030. Diiperlukan upaya-upaya strategis untuk dapat mencapaitarget eliminasi tersebut. Salah satunya adalah menurunkan missing cases melalui penyisiran kasus TB di RS menggunakan sumber data rekam medis. Pada Oktober 2017, mulai dilakukan penyisiran kasus di RD. Dari hasil tersebut, diperoleh tambahann kasus yang ternotifikasi tahun 2017 dari kegiatan tersebut sebesar 42.903 kasus. Kasus tersebut berasal dari 16 provinsi di 42 kab/kota di 115 RS.

 

Di Provinsi Kepulauan Riau dengan estimasi kasus TB Tahun 2019 sebesar 10.827, Notifikasi kasus 7.213, dengan keberhasilan pengobatan 88 % danTB RO 74. Dalam Rencana Strategi Nasional 2016-2020, terdapat enam strategi utama yang diperlukan untuk mencapai target tersebut, yaitu (1) Penguatan Kepemimpinan Program TB di Kabupaten/Kota; (2) Peningkatan Akses Layanan “TOSS-TB” yang mencakup : active case finding dan intensifikasi kolaborasi layanan; (3) Pengendalian Faktor Risiko; (4) Peningkatan Kemitraan melalui Forum Koordinasi TB; (5) Peningkatan Kemandirian Masyarakat dalam Penanggulangan TB; dan (6) Penguatan manajemen program melalui penguatan Sistem Kesehatan. Strategi ini juga dimaksudkan untuk menjawab tantangan target Sustainability Development Goals (SDGs) tahun 2030 adalah mengakhiri epidemi TB, yaitu mencapai penurunan 90% kematian akibat TB dan penurunan insidens TB 80% dibandingkan tahun 2015.

Di tingkat Nasional dan Provinsi Kepulauan Riau, TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Cakupan penemuan kasus TB perlu ditingkatkan agar seluruh pasien TB dapat diobati. Pencapaian eliminasi TB  memerlukan komitmen kuat segenap jajaran pemerintah dan dukungan seluruh lapisan masyarakat didukung ketersediaan daya, sarana dan prasarana yang cukup.

Sehubungan dengan permasalahan yang ada, hal yang cukup mendesak dan perlu segera diupayakan adalah mewujudkan penjaminan Kompetensi Analis Laboratorium, agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita TB. Oleh karena itu Dinas Kesehatan Provinsi Riau melalu Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mengadakan Orientasi Laboratorium TbC Untuk Analis Laboratorium Tingkat Provinsi Kepulauan Riau di Hotel Golden View, Kota Batam

Dari Uji silang yang dilakukan pada Tahun 2019 didapatkan hasil sebagai berikut :

Triwulan 1 Tahun 2019

  1. Kabupaten Anambas yang melakukan Uji silang à 2 faskes, dengan kesalahan besar 1 faskes
  2. Kota Batam yang melakukan uji silang à 27 faskes dengan kesalahan besar 3 faskes
  3. Kabupaten Bintan yang melakukan uji silang 3 faskes, dengan kesalahan besar 1 faskes
  4. Kab Karimun yang melakukan uji silang à 7 faskes dengan kesalahan besar 2 faskes
  5. Kab Lingga tidak mengikuti uji silang
  6. Kab Natuna tidak mengikuti Uji Silang
  7. Kota Tanjungpinang yang melakukan Uji Silang à 10 faskes dengan kesalahan besar 2 faskes

Triwulan 2 Tahun 2019

  1. Kabupaten Anambas tidak mengikuti Uji Silang
  2. Kota Batam yang melakukan uji silang à 27 faskes dengan kesalahan besar 5 faskes
  3. Kabupaten Bintan yang melakukan uji silang 2 faskes, dengan kesalahan besar 0 faskes
  4. Kab Karimun yang melakukan uji silang à 5 faskes dengan kesalahan besar 2 faskes
  5. Kab Lingga tidak melakukan uji silang
  6. Kab Natuna yang melakukan Uji Silang à 1 faskes dengan kesalahan besar 0 faskes
  7. Kota Tanjungpinang yang melakukan Uji Silang à 10 faskes dengan kesalahan besar 0 faskes

Triwulan 3 Tahun 2019

  1. Kabupaten Anambas tidak mengikuti Uji Silang
  2. Kota Batam yang melakukan uji silang à 26 faskes dengan kesalahan besar 7 faskes
  3. Kabupaten Bintan yang melakukan uji silang 14 faskes, dengan kesalahan besar 3 faskes
  4. Kab Karimun yang melakukan uji silang à 7 faskes dengan kesalahan besar 1 faskes
  5. Kab Lingga tidak melakukan uji silang
  6. Kab Natuna tidak melakukan uji silang
  7. Kota Tanjungpinang yang melakukan Uji Silang à 10 faskes dengan kesalahan besar 1 faskes

Sebagai tindak lanjut agar laboratorium rujukan uji silang (RUS) dapat berjalan optimal dalam pembinaan teknis dan pemeriksaan mikroskopis uji silang bagi Fasyankes di wilayah regionalnya, maka perlu dilakukan pelatihan pemantapan mutu analis laboratorium TB bagi petugas laboratorium rujukan. Uji silang. Selain itu diharapkan peserta mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk pembinaan teknis laboratorium TB Fasyankes di wilayah kerjanya.

 

Penulis : SW

 

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech