Tingkatkan Capaian Penemuan Kasus TB, Dinkes Kepri lakukan Orientasi Tatalaksana TB di FKTP dan FKRTL

Cetak

Orientasi TB

Gambar : Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan Provinsi Kepri saat memberikan materi pada pertemuan orientasi tata laksana TB di Batam

TB merupakan penyebab kematian tertinggi penyakit infeksi di Indonesia dan penyebab utama agen infeksius tunggal pada HIV/AIDS. Menurut WHO dalam Global TB Report tahun 2017, saat ini Indonesia berada di 3 negara terbesar di dunia sebagai penyumbang penderita TB setelah India dan Cina dengan estimasi kasus sebesar 842.000, Notifikasi kasus sebesar 570.289 dengan keberhasilan pengobatan 85 %, Kasus Anak 61.089, TB HIV 10.368 dan TB RO 4.413. Di global telah disusun End TB Strategy yang bertujuan mengakhiri epidemi TB global. Target indikator End TB Strategy di tahun 2030 adalah persentase penurunan jumlah kasus absolut kematian TB sebesar 95% dan persentase penurunan angka insiden TB sebesar 90% dibandingkan dengan baseline tahun 2014. Di Provinsi Kepulauan Riau dengan estimasi kasus TB Tahun 2019 sebesar 10.827, Notifikasi kasus 7.213, dengan keberhasilan pengobatan 88 % danTB RO 74.

 

Dalam Rencana Strategi Nasional 2016-2020, terdapat enam strategi utama yang diperlukan untuk mencapai target tersebut, yaitu (1) Penguatan Kepemimpinan Program TB di Kabupaten/Kota; (2) Peningkatan Akses Layanan “TOSS-TB” yang mencakup : active case finding dan intensifikasi kolaborasi layanan; (3) Pengendalian Faktor Risiko; (4) Peningkatan Kemitraan melalui Forum Koordinasi TB; (5) Peningkatan Kemandirian Masyarakat dalam Penanggulangan TB; dan (6) Penguatan manajemen program melalui penguatan Sistem Kesehatan. Strategi ini juga dimaksudkan untuk menjawab tantangan target Sustainability Development Goals (SDGs) tahun 2020 adalah mengakhiri epidemi TB, yaitu mencapai penurunan 90% kematian akibat TB dan penurunan insidens TB 80% dibandingkan tahun 2015.

Di tingkat nasional dan Provinsi Kepulauan Riau, TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Cakupan penemuan kasus TB perlu ditingkatkan agar seluruh pasien TB dapat diobati. Pencapaian eliminasi TB  memerlukan komitmen kuat segenap jajaran pemerintah dan dukungan seluruh lapisan masyarakat didukung ketersediaan daya, sarana dan prasarana yang cukup.

Untuk meningkatkan indikator tersebut diperlukan pemantauan pengobatan yang rutin pada pasien TB, hal ini memerlukan ketrampilan dan keahlian dari sumber daya pengelola Program TB di fasilitas pelayanan kesehatan dan petugas di laboratorium, sehingga perlu dilakukan kegiatan orientasi penanggulangan TB untuk petugas kesehatan di FKTP/FKTRL dan orientasi laboratorium TB untuk petugas laboratorium secara rutin karena tingginya turn over atau mutasi pengelola program TB di fasilitas pelayanan kesehatan.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan jumlah kasus TB yang cukup besar maka perlu ada prioritas pemilihan RS untuk dilakukan penyisiran kasus TBC. Dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi sumber daya serta upaya memastikan kualitas data yang terlaporkan.

 

Penulis : SF

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech