Workshop Integrasi Layanan Primer Tingkat Provinsi Kepulauan Riau

Cetak

Integrasi Layanan Primer

Gambar : Workshop Integrasi Layanan Primer Tingkat Provinsi Kepulauan Riau

Kementerian Kesehatan berupaya merevitalisasi program promotif dan preventif di layanan primer. Upaya ini diyakini mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum sesuai dengan tujuan transformasi sistem kesehatan pada pilar pertama. Sejalan dengan hal tersebut diatas, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mengadakan workshop manajemen Integrasi Pelayanan Primer di Hotel Comforta Tanjungpinang, 12-14 Juli 2023.

 

Workhop ini dibuka oleh kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Moh. Bisri, SKM, M,kes didampingi oleh Kepala bidang Pelayanan Kesehatan dan Kepala seksi Pelayanan Kesehatan Primer. Dalam sambutannya beliau berharap melalui Integrasi Layanan Primer ini akan tersedia pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Provinsi Kepulauan Riau dengan fasilitas dan SDM yang terstandarisasi, serta seluruh wilayah dan kondisi kesehatan penduduk dapat termonitor secara berkala.

Integrasi pelayanan Kesehatan Primer merupakan pelayanan kesehatan yang merespon kebutuhan individu dan populasi melalui pemberian program pelayanan kesehatan yang berkualitas baik secara komprehensif mulai dari promosi kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan paliatif yang diberikan oleh tim multidisiplin yang bekerja secara bersama-sama dalam suatu wilayah yang dihimpun dalam perjanjian kerjasama dibawah koordinasi Dinas Kesehatan

Pengintegrasian Layanan Primer dilakukan mulai dari puskesmas, kemudian tingkat jaringan/jejaring dan desa (posyandu prima), hingga tingkat dusun (posyandu) yang membuat akses terjangkau. Situasi kesehatan di tiap desa/dusun dapat dipantau melalui dashboard berdasarkan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Di puskesmas pelayanan akan diberikan berdasarkan siklus hidup manusia yang dibagi dalam empat kluster. Yaitu kluster manajemen, kluster ibu, anak dan remaja; kluster produktif dan lansia; dan kluster penanggulangan penyakit

Transformasi Kesehatan ini akan mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun serta memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan di setiap desa. Pada level Desa akan dirancang model Desa melalui Posyandu Prima yang memiliki jejaring berupa kegiatan layanan kesehatan dalam bentuk kegiatan Posyandu di tingkat Dusun.

Sampai saat ini Jumlah Puskesmas di Provinsi Kepulauan Riau menurut data pusdatin tahun 2022 berjumlah 93 buah puskesmas, yang didukung oleh 253 puskesmas pembantu, 110 jumlah Poskesdes, 206 Polindes. 1636 posyandu dan 40 balai Pengobatan. Dari data jumlah Faskes pelayanan primer tersebut tergambar jumlah jaringan puskesmas yang perlu di integrasikan dalam pelayanan kesehatannya terutama di Posyandu.

Pelayanan di Posyandu kedepannya akan semakin ditingkatkan dengan adanya pembentukan Posyandu Prima, guna mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sampai pada tingkat dusun/RW, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Maka Posyandu prima (integrasi dari Pustu dan Poskesdes) akan tersedia di setiap desa dan posyandu di tingkat dusun/RW.

Pelaksanaan Integrasi Layanan Pimer dengan Posyandu Prima sebagai salah satu rumusan dalam konsep integrasi tersebut dalam bentuk Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) bertujuan untuk memperkuat peran Pemerintah Desa dalam menyediakan pelayanan kesehatan, dan peningkatan peran aktif masyarakat agar turut bertanggung jawab terhadap situasi kesehatan di wilayahnya. (Indah-Primer)

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech